SELAMAT DATANG DI BERANDA MASJID BESAR AL-ATIIQ KAUMAN SALATIGA YANG MERUPAKAN MASJID TERTUA DI KOTA SALATIGA YANG MEMILIKI SEJARAH PANJANG DAN ERAT KAITANNYA DENGAN SEJARAH PERANG JAWA ATAU PERANG DIPONEGORO PADA TAHUN 1825-1830. MASJID INI DIBANGUN SEKITAR TAHUN 1247 H/1832 M (HAL INI BERDASARKAN DARI TULISAN DI MIHRAB MASJID) OLEH KYAI RONO SENTIKO YANG MERUPAKAN ABDI NDALEM KRATON SURAKARTA HADININGRAT PADA MASA KEPEMIMPINAN PANGERAN PAKUBUWANA IV YANG PADA SAAT INI BELIAU MENUGASKAN KYAI RONO SENTIKO SEBAGAI LASKAR PRAJURIT UNTUK MEMBANTU PANGERAN DIPONEGORO DALAM PERANG MELAWAN PENJAJAH BELANDA

PPTQ AL-ATIIQ


Pondok Pesantren Tahfidhul Qur'an (PPTQ) Al-Atiiq

Walikota Salatiga, Yuliyanto SE,MM mengapresiasi berdirinya pondok pesantren (ponpes) program tahfiz quran di tengah Kota Salatiga. Jika pendidikan tahfiz quran ini menjalar ke seluruh pelosok Kota Salatiga, ia yakin di kota yang dipimpinnya akan terbentuk satu keluarga satu anak hafiz. “Dengan adanya Ponpes tahfiz di tengah kota ini diharapkan bisa membentuk satu keluarga satu anak yang hafiz. Jika hal ini menjalar ke seluruh pelosok Kota Salatiga, insya Allah Kota Salatiga akan menjadi kota sejahtera mandiri dan bermartabat yang islami,” tandas Walikota saat meresmikan dan menandatangani prasasti pendirian Pondok Pesantren program Tahfidz Quran di masjid besar Al-Atiq, Jalan KH Wahid Hasyim 2 Kauman, Salatiga, Minggu 8/09/2019. beranggapan, program tahfiz yang diterapkan oleh takmir masjid Al-Atiq sebagai program yang mengajak generasi penerus di Kota Salatiga untuk menjadi generasi yang qurani. Tentu saja, hal itu tak lepas dari sumbangsih dan partisipasi seluruh masyarakat yang berkomitmen mengajarkan anak-anak didiknya. “Tidak menutup kesempatan bagi siapapun, termasuk orang tua yang ingin belajar dan menghafal alquran mengikuti program di Ponpes ini,” tambahnya.
        Sebagaimana dijelaskan Ketua Takmir Masjid besar Al-Atiq, H. Satibi bahwa, ponpes tahfiz quran yang didirikan bertepatan dengan memasuki tahun baru 1441 H ini memiliki program tahfiz untuk santri putra, umum dan anak yatim. “Kelas umum yaitu kelas penghafal quran dari anak-anak sekolah SD hingga SLTA yang tidak mondok atau kalong, kelas santri yang mondok dan kelas anak yatim. Khusus untuk anak-anak yatim kami beri kesempatan belajar alquran gratis termasuk makan,” terang Satibi. Pada peresmian pendirian pondok tahfiz ini juga diserahkan santunan terhadap 100 anak yatim di Salatiga. sumber Humas Setda Kota Salatiga